BJuntuk orang Indonesia maupun BI untuk orang Jepang 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pendeskripsian sistem bunyi (fonem) BI dan BJ. Dengan demikian, maka diketahui persamaan dan perbedaan sistem bunyi (fonem) kedua bahasa. Begitu pula, dengan diketahuinya hal dan perbedaannya Budaya adalah kristalisasi nilai dan pola hidup yang dianut suatu komunitas. Budaya tiap komunitas tumbuh dan berkembang secara unik, karena perbedaan pola hidup komunitas itu. Perbandingan budaya Jepang dan Indonesia berarti mencari nilai-nilai kesamaan dan perbedaan antara bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Dengan mengenali persamaan dan perbedaan kedua budaya itu, kita akan semakin dapat memahami keanekaragaman pola hidup yang ada, yang akan bermanfaat saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak yang berasal dari budaya yang berbeda. Kesulitan utama dalam membuat perbandingan budaya antara Indonesia dan Jepang disebabkan perbedaan karakteristik kedua bangsa tersebut. Bangsa Jepang relatif homogen, dan hanya memiliki sekitar 15 bahasa tidak berarti 15 suku bangsa, karena termasuk di dalamnya sign language untuk tuna rungu. Mereka telah memiliki sejarah jauh lebih panjang, sehingga nilai-nilai budaya itu lebih mengkristal. Iklan Adapun bangsa Indonesia berciri heterogen, multi etnik, memiliki lebih dari 700 bahasa, sehingga tidak mudah untuk mencari serpih-serpih budaya yang mewakili Indonesia secara nasional. Perlu dipisahkan nilai-nilai mana yang diterima secara nasional di Indonesia, dan mana yang merupakan karakter unik salah satu suku yang ada. Bahasan dalam makalah ini dibatasi pada perbandingan budaya Indonesia dan Jepang dari segi-segi sebagai berikut Nama dan tanda tangan, cara pemakaian gestur untuk penghormatan kepada yang lebih tua/dihormati. A. Tradisi penamaan di Jepang Nama di Jepang terdiri dari dua bagian family name dan first name. Nama ini harus dicatatkan di kantor pemerintahan kuyakusho, selambat-lambatnya 14 hari setelah seorang bayi dilahirkan. Semua orang di Jepang kecuali keluarga kaisar, memiliki nama keluarga. Tradisi pemakaian nama keluarga ini berlaku sejak jaman restorasi Meiji, sedangkan di era sebelumnya umumnya masyarakat biasa tidak memiliki nama keluarga. Sejak restorasi Meiji, nama keluarga menjadi keharusan di Jepang. Dewasa ini ada sekitar 100 ribu nama keluarga di Jepang, dan diantaranya yang paling populer adalah Satou dan Suzuki. Jika seorang wanita menikah, maka dia akan berganti nama keluarga, mengikuti nama suaminya. Namun demikian, banyak juga wanita karir yang tetap mempertahankan nama keluarganya. Dari survei yang dilakukan pemerintah tahun 1997, sekitar 33% dari responden menginginkan agar walaupun menikah, mereka diizinkan untuk tidak berganti nama keluarga [2]. Hal ini terjadi karena pengaruh struktur masyarakat yang bergeser dari konsep “ie”家 dalam tradisi keluarga Jepang. Semakin banyak generasi muda yang tinggal di kota besar, sehingga umumnya menjadi keluarga inti ayah, ibu dan anak, dan tidak ada keharusan seorang wanita setelah menikah kemudian tinggal di rumah keluarga suami. Tradisi di Jepang dalam memilih first name, dengan memperhatikan makna huruf Kanji, dan jumlah stroke, diiringi dengan harapan atau doa bagi kebaikan si anak. B. Tradisi penamaan di Indonesia Adapun masyarakat di Indonesia tidak semua suku memiliki tradisi nama keluarga. Masyarakat Jawa misalnya, tidak memiliki nama keluarga. Tetapi suku di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi memiliki nama keluarga. Dari nama seseorang, kita dapat memperkirakan dari suku mana dia berasal, agama apa yang dianut dsb. Berikut karakteristik nama tiap suku di Indonesia Suku Jawa sekitar 45% dari seluruh populasi biasanya diawali dengan Su untuk laki-laki atau Sri untuk perempuan, dan memakai vokal “o”. Contoh Sukarno, Suharto, Susilo, Joko, Anto, Sri Miranti, Sri Sundasekitar 14% dari seluruh populasi banyak yang memiliki perulangan suku kata. Misalnya Dadang, Titin, Iis, CecepSuku Batak beberapa contoh nama marga antara lain Harahap, Minahasa beberapa contoh nama marga antara lain Pinontoan, Bali Ketut, Made, Putu, Wayan dsb. Nama ini menunjukkan urutan, bukan merupakan nama nama yang berasal dari tradisi suku, banyak nama yang diambil dari pengaruh agama. Misalnya umat Islam Abdurrahman Wahid, Abdullah, dsb. Sedangkan umat Katolik biasanya memakai nama baptis Fransiskus, Bonivasius, Agustinus, dsb. C. Perbandingan kedua tradisi Persamaan antara kedua tradisiBaik di Jepang maupun di Indonesia dalam memilih nama first name sering memilih kata yang mensimbolkan makna baik, sebagai doa agar si anak kelak baik jalan hidupnya. Khusus di Jepang, banyaknya stroke kanji yang dipakai juga merupakan salah satu pertimbangan tertentu dalam memilih huruf untuk anak. Umumnya laki-laki di Jepang berakhiran “ro” 郎, sedangkan perempuan berakhiran “ko” 子 Perbedaan antara kedua tradisi sbb. Di Jepang, nama keluarga dimasukkan dalam catatan sipil secara resmi, tetapi di Indonesia nama keluarga ini tidak dicatatkan secara resmi di kantor pemerintahan. Nama family/marga tidak diperkenankan untuk dicantumkan di akta kelahiran. Di Jepang setelah menikah seorang wanita akan berganti nama secara resmi mengikuti nama keluarga suaminya. Sedangkan di Indonesia saat menikah, seorang wanita tidak berganti nama keluarga. Tapi ada juga yang nama keluarga suami dimasukkan di tengah, antara first name dan nama keluarga wanita, sebagaimana di suku Minahasa. Di Indonesia umumnya setelah menikah nama suami dilekatkan di belakang nama istri. Misalnya saja Prio Jatmiko menikah dengan Sri Suwarni, maka istri menjadi Sri Suwarni Jatmiko. Tetapi penambahan ini tidak melewati proses legalisasi/pencatatan resmi di kantor pemerintahan. Huruf Kanji yang bisa dipakai untuk menyusun nama anak di Jepang dibatasi oleh pemerintah sekitar 2232 huruf, yang disebut jinmeiyo kanji, sedangkan di Indonesia tidak ada pembatasan resmi untuk memilih kata yang dipakai sebagai nama anak unik yang timbul akibat perbedaan budaya Bagi orang Indonesia yg datang di Jepang, saat registrasi, misalnya membuat KTP sering ditanya mana yang family name, dan mana yang first name. Hampir setiap saat saya harus selalu menjelaskan perbedaan tradisi antara Indonesia dan Jepang, bahwa di Indonesia tidak ada keharusan memiliki family name. Umumnya hal ini dapat difahami dan tidak menimbulkan masalah. Tetapi adakalanya kami harus menentukan satu nama sebagai family name, misalnya saat menulis paper artikel ilmiah resmi, atau untuk kepentingan pekerjaan. Saat itu saya terpaksa memakai nama “Nugroho” sebagai family name agar tidak mempersulit masalah administrasi. Demikian juga saat anak saya lahir, kami beri nama Kartika Utami Nurhayati. Nama anak saya walaupun panjang tidak ada satu pun yang merupakan nama keluarga. Tetapi saat registrasi, pihak pemerintah Jepang kuyakusho meminta saya untuk menetapkan satu nama yang dicatat sebagai keluarga, karena kalau tidak akan sulit dalam pengurusan administrasi asuransi. Akhirnya nama “Nurhayati” yang letaknya paling belakang saya daftarkan sebagai nama keluarga. Bagi orang Jepang hal ini akan terasa aneh, karena dalam keluarga kami tidak ada yang memiliki nama keluarga yang sama. Masih berkaitan dengan nama, adalah masalah tanda tangan dan inkan stempel. Di Indonesia dalam berbagai urusan adminstrasi formal sebagai tanda pengesahan, tiap orang membubuhkan tanda tangan. Tanda tangan ini harus konstan. Banyak orang yang memiliki tanda tangan berasal dari inisial nama, tetapi dengan cara penulisan yang unik yang membedakan dengan orang lain yang mungkin memiliki nama sama. Tanda tangan ini juga yang harus dibubuhkan di paspor saat seorang Indonesia akan berangkat ke Jepang. Tetapi begitu tiba di Jepang, tanda tangan yang semula memiliki peran penting, menjadi hilang perananannya. Tanda tangan di Jepang tidak memiliki kekuatan formal. Tradisi masyarakat Jepang dalam membubuhkan tanda tangan adalah dengan memakai inkan stempel. Biasanya inkan ini bertuliskan nama keluarga. Ada beberapa jenis inkan yang dipakai di Jepang. Antara lain “Mitomein” 認印 dipakai untuk keperluan sehari-hari yang tidak terlalu penting, misalnya saat menerima barang kiriman, mengisi aplikasi.“Jitsuin” 実印 dipakai untuk keperluan penting, seperti membeli rumah, membeli mobil. Inkan tipe ini harus dicatatkan di kantor pemerintahan.“Ginkoin” 銀行印 dipakai untuk membuka rekening di bank“Jitsuin” dan “ginkoin” sangat jarang dipakai dan harus disimpan baik-baik. Karena kalau hilang akan menimbulkan masalah serius dalam bisnis. Bagi orang asing saat masuk ke Jepang harus membuat inkan. Untuk membuat rekening bank, kita tidak boleh memakai tanda tangan, dan harus memakai inkan. Kecuali yubinkyoku masih membolehkan pemakaian tanda tangan. Karena tidak punya kebiasaan tanda tangan, banyak maka orang Jepang kalau diminta untuk menanda tangan di paspor misalnya, umumnya mereka menuliskan nama lengkap mereka dalam huruf kanji. Barangkali karena inilah maka kalau saya diminta seorang petugas pengiriman barang, untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti terima, dia berkata “tolong tuliskan nama lengkap anda”, padahal itu di kolom signature. Sepertinya untuk mereka, tanda tangan sama dengan menulis nama lengkap. D. Pemakaian gesture/gerak tubuh untuk memberikan penghormatan dan kasih sayang Salah satu topik menarik untuk dibahas adalah bagaimana memakai bahasa tubuh untuk mengungkapkan penghormatan. Jepang dan Indonesia memiliki cara berlainan dalam mengekspresikan terima kasih, permintaan maaf, dsb. Ojigi Dalam budaya Jepang ojigi adalah cara menghormat dengan membungkukkan badan, misalnya saat mengucapkan terima kasih, permintaan maaf, memberikan ijazah saat wisuda, dsb. Ada dua jenis ojigi ritsurei 立礼 dan zarei 座礼. Ritsurei adalah ojigi yang dilakukan sambil berdiri. Saat melakukan ojigi, untuk pria biasanya sambil menekan pantat untuk menjaga keseimbangan, sedangkan wanita biasanya menaruh kedua tangan di depan badan. Sedangkan zarei adalah ojigi yang dilakukan sambil duduk. Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi menjadi 3 saikeirei 最敬礼, keirei 敬礼, eshaku 会釈. Semakin lama dan semakin dalam badan dibungkukkan menunjukkan intensitas perasaan yang ingin disampaikan. Saikeirei adalah level yang paling tinggi, badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Keirei sekitar 30-45 derajat, sedangkan eshaku sekitar 15-30 derajat. Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena dipakai saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam atau untuk melakukan sembahyang. Untuk lebih menyangatkan, ojigi dilakukan berulang kali. Misalnya saat ingin menyampaikan perasaan maaf yang sangat mendalam. Adapun dalam budaya Indonesia, tidak dikenal tangan Tradisi jabat tangan dilakukan baik di Indonesia maupun di Jepang melambangkan keramahtamahan dan kehangatan. Tetapi di Indonesia kadang jabat tangan ini dilakukan dengan merangkapkan kedua tangan. Jika dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis kelamin, ada kalanya tangan mereka tidak bersentuhan. Letak tangan setelah jabat tangan dilakukan, pun berbeda-beda. Ada sebagian orang yang kemudian meletakkan tangan di dada, ada juga yang diletakkan di dahi, sebagai ungkapan bahwa hal tersebut tidak semata lahiriah, tapi juga dari tangan Tradisi cium tangan lazim dilakukan sebagai bentuk penghormatan dari seorang anak kepada orang tua, dari seorang awam kepada tokoh masyarakat/agama, dari seorang murid ke gurunya. Tidak jelas darimana tradisi ini berasal. Tetapi ada dugaan berasal dari pengaruh budaya Arab. Di Eropa lama, dikenal tradisi cium tangan juga, tetapi sebagai penghormatan seorang pria terhadap seorang wanita yang bermartabat sama atau lebih tinggi. Dalam agama Katolik Romawi, cium tangan merupakan tradisi juga yang dilakukan dari seorang umat kepada pimpinannya Paus, Kardinal. Di Jepang tidak dikenal budaya cium tangan. Cium pipi Cium pipi biasa dilakukan di Indonesia saat dua orang sahabat atau saudara bertemu, atau sebagai ungkapan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya dan sebaliknya. Tradisi ini tidak ditemukan di Jepang. Sungkem Tradisi sungkem lazim di kalangan masyarakat Jawa, tapi mungkin tidak lazim di suku lain. Sungkem dilakukan sebagai tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya, seorang murid kepada gurunya. Sungkem biasa dilakukan jika seorang anak akan melangsungkan pernikahan, atau saat hari raya Idul Fitri bagi muslim, sebagai ungkapan permohonan maaf kepada orang tua, dan meminta doa restunya. Baik budaya Jepang maupun Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan rasa hormat, rasa maaf. Jabat tangan adalah satu-satunya tradisi yang berlaku baik di Jepang maupun Indonesia. Kesalahan yang sering terjadi jika seorang Indonesia baru mengenal budaya Jepang adalah saat melakukan ojigi, wajah tidak ikut ditundukkan melainkan memandang lawan bicara. Hal ini mungkin terjadi karena terpengaruh gaya jabat tangan yang lazim dilakukan sambil saling berpandangan mata. Kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah mencampurkan ojigi dan jabat tangan. Hal ini juga kurang tepat dipandang dari tradisi Jepang. Penutup Perbandingan dan persamaan budaya antara Indonesia dan Jepang bermanfaat untuk mengetahui pola berfikir bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Salah satu kesulitan utamanya adalah perbedaan karakteristik kedua bangsa bangsa Jepang relatif homogen, sedangkan bangsa Indonesia sangat heterogen. Karenanya, perbandingan akan lebih mudah jika difokuskan pada satu suku bangsa di Indonesia. Misalnya budaya Jepang dengan budaya Jawa Tengah, atau budaya Jepang dengan budaya Sunda. Ikuti tulisan menarik Saina Afrisa lainnya di sini.
Walaupunada juga yang terdiri dari 2 huruf konsonan dan satu huruf vokal seperti chi-shi-tsu dan lain-lain, tapi tetap saja karena kemiripan struktur kata-kata, ada beberapa kata dalam bahasa Jepang yang ada di bahasa Indonesia dengan arti yang sama sekali nggak nyambung. Contohnya, aku, asa, ada, ani, bara, era, iya, mata, nama, kata, raba
Contents1. 1. Susunan ☆Bahasa ☆Bahasa Jepang2. 2. Penentuan Unsur Kata Benda dalam ☆Bahasa ☆Bahasa Jepang3. 3. Kata yang menerangkan dan ☆Bahasa ☆Bahasa Perbandingan MD vs DM4. 4. Perubahan Bentuk Kata ☆Bahasa ☆Bahasa Jepang5. 5. Perubahan Bentuk Kata ☆Bahasa ☆Bahasa Jepang6. 6. Ragam ☆Bahasa ☆Bahasa Jepang 1. Susunan Kalimat ☆Bahasa Indonesia Struktur Fixed S + P + O + K Penjelasan Pada dasarnya, susunan kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri atas urutan Subjek + Predikat + Objek + Keterangan. Contoh Bahasa Indonesia Fixed S + P + O + K ☆Bahasa Jepang Struktur Fleksibel unsur1 + unsur2 + unsur3… + P Penjelasan Susunan kalimat dalam bahasa Jepang fleksibel bebas, asal predikatnya diletakkan pada akhir kalimat. Contoh Bahasa Jepang Fleksibel unsur1 + unsur2 +… + P ※ Meskipun urutannya berbeda-beda, kalimat 1 ~ 6 artinya sama, yaitu "Dewi makan bakso di warung". 2. Penentuan Unsur Kata Benda dalam Kalimat ☆Bahasa Indonesia Struktur Urutan KB1S + KKP + KB2O *KB=kata benda, KK=kata kerja Penjelasan Unsur kata bend seperti subjek dan objek ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Contoh Bahasa Indonesia KB1S + KKP + KB2O ☆Bahasa Jepang Struktur Partikel [KB1 + Partikel] [KB2 + Partikel] […] + Predikat Penjelasan Unsur kata benda ditentukan oleh “partikel sejenis kata bantu” seperti ga, wa, o, dan lain-lain, dan tidak ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Fungsi partikel dalam bahasa Jepang mirip "kata depan" dalam bhs Indonesia. Namun, justru partikel dalam bahasa Jepang merupakan "kata belakang" yang dapat menunjukkan subjek dan objek juga. Contoh Bahasa Jepang [KB1 + Partikel] [KB2 + Partikel] […] + KKPredikat atau Kalimat 1 dan 2 artinya sama, yaitu “Dewi makan bakso” meski pun urutan kata kalimat 1 dan 2 berbeda. Unsur seperti subjek dan objek ditentukan oleh partikel. Dalam contoh kalimat di atas, partikel “wa” menunjukkan subjek atau topik, sedangkan partikel “o” menunjukkan objek. Partikel-lah menentukan jenis unsur kata benda dalam kalimat bahasa Jepang. nanti kita pelajari setiap partikel 3. Kata yang menerangkan dan diterangkan ☆Bahasa Indonesia Sistem Diterangkan / Menerangkan Urutan kata Penjelasan Kata yang Diterangkan diletakkan di depan kata yang Menerangkan. Contoh bunga merah bunga ← merahorang Indonesia orang ← Indonesiamasakan Jepang masakan ← Jepang ☆Bahasa Jepang Sistem Urutan kata Penjelasan Kata yang Menerangkan diletakkan di depan kata yang Diterangkan. Urutannya kebalik dari bahasa Indonesia. Contoh akai hana akai → hana *akai=merah, hana=bungaIndonesia jin Indonesia → jin * jin=orangNihon ryoori Nihon → ryoori * ryoori=masakan Perbandingan MD vs DM 4. Perubahan Bentuk Kata Kerja ☆Bahasa Indonesia Prefiks awalan dan Sufiks akhiran Imbuhan seperti me-, ber-, di, kan, dsb diletakkan di awal dan akhir kata kerja untuk menentukan fungsi kata kerja tersebut. ☆Bahasa Jepang Konjugasi dan Kata Kerja Bantu Berbagai perubahan bentuk kata kerja terjadi pada bagian akhir kata kerja untuk menunjukkan situasi dan kondisi seperti waktu, positif-negatif, aspek, perasaan pembicara, halus-biasa, dll. contoh ※ini hanya contoh. kali ini tidak usah paham perubahaannya. nanti kita akan pelajari. Dewi wa hashiru. “hashiru = berlari”Dewi berlari. Dewi wa hashiri-masu. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-masu”Dewi berlari. halus dan positif Dewi wa hashiri-masen. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-masen”Dewi tidak berlari. halus dan negatif Dewi wa hashitta. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashitta”Dewi berlari. lampau Dewi wa hashiri-mashita. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-mashita”Dewi berlari. halus, lampau Dewi wa hashi-reru. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashi-reru”Dewi dapat berlari. potensial Dewi wa hashi-re-nai. kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashi-re-nai”Dewi tidak dapat berlari. potensial, negatif dan lain-lain. 5. Perubahan Bentuk Kata Sifat ☆Bahasa Indonesia Tidak terdapat. ☆Bahasa Jepang Perubahan bentuk kata sifat terjadi untuk menunjukkan positif-negatif, waktu, halus-biasa dll. Contoh ※ini hanya contoh. kali ini tidak usah paham perubahaannya. nanti kita akan pelajari. Kyoo wa atsu-i. atsu-i = panas kyoo hari iniHari ini panas. Kyoo wa atsu-ku nai. kata sifat “atsu-i” diubah menjadi “atsu-ku nai”Hari ini tidak panas. negatif Kinoo wa atsu-katta. kata sifat “atsu-i” diubah menjadi “atsu-katta” kinoo kemarinKemarin panas. lampau dan lain-lain. 6. Ragam Bahasa ☆Bahasa Indonesia Terbatas formal, nonformal ☆Bahasa Jepang Bahasa Jepang memiliki ragam bahasa, yaitu bahasa halus, biasa, dan hormat. Ketiga bentuk tersebut digunakan sesuai situasi dalam setiap percakapan dan penulisan. Nanti kita pelajar semua.
EilEstriani. Universitas Pendidikan Indonesia. Abstrak "Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti" (KBBI).Sutedi (2007:153) mengemukakan bahwa terdapat tingkatan dalam Bahasa Jepang, mulai dari bahasa kasar, bahasa biasa, dan bahasa halus.

Apa saja perbedaan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia secara mendasar? Kamu semua pasti memiliki keinginan untuk menguasai bahasa asing kan? Hal tersebut memang sudah seharusnya. Karena selain bisa membuat kita terlihat lebih keren, menguasai bahasa asing juga akan membuat peluang kerja kita terbuka lebih lebar. Sekarang ini dunia bisnis sudah semakin luas, apalagi dengan adanya kemajuan jaman dan teknologi. Bekerja atau menjalankan bisnis tak lagi hanya dilakukan di dalam negeri, namun bisa juga hingga ke mancanegara. Untuk bisa mendapatkan pekerjaan atau menjalankan bisnis hingga ke mancanegara tentu kita harus menguasai bahasa asing. Jika kamu sedang bingung hendak mempelajari bahasa asing apa, pikirkan saja bahasa apa yang sering digunakan dalam dunia bisnis saat ini. Selain bahasa inggris, bahasa asing yang kerap digunakan oleh para pelaku bisnis ialah bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Bahasa mandarin memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, sedangkan bahasa Jepang lebih mudah dikuasai. Oleh karena itu banyak orang yang lebih tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang, di samping bahasa Inggris tentunya. Jika kamu juga berminat untuk kursus bahasa Jepang, kamu bisa mencari informasi di Sekolah bahasa Tensai International. Nah, sebelum melangkah dan mulai mempelajari bahasa jepang, ada baiknya kamu mengetahui apa saja perbedaan antara bahasa Jepang dengan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia. Berikut 5 perbedaan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. 1. Perbedaan rumpun bahasa Beberapa bahasa di dunia ini memiliki rumpun yang sama, misalnya antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Bahasa yang memiliki rumpun yang sama biasanya memiliki banyak sekali kemiripan. Untuk bahasa Indonesia dan bahasa jepang hal ini tidak terjadi, karena memang kedua bahasa tersebut berasal dari rumpun yang berbeda. Bagi kamu yang belum tahu, bahasa Indonesia termasuk dalam rumpun Austronesia. Sedangkan bahasa jepang sendiri tidak termasuk dalam rumpun bahasa manapun. Karena berdasarkan para ahli bahasa dan sejarah, hingga saat ini belum ada bahasa yang memiliki struktur dan juga kosakata yang mirip dengan bahasa jepang. Unik ya. 2. Perbedaan huruf dan penulisan Hal ini sebenarnya sudah sangat jelas. Bahasa indonesia menggunakan huruf latin , sedangkan bahasa Jepang dikenal menggunakan huruf kanji. Eh tapi tunggu dulu, penulisan bahasa Jepang bukan hanya Kanji saja loh. Karena tenyata dalam bahasa Jepang dikenal 3 sistem dalam penulisannya. 3 sistem penulisan tersebut ialah Hiragana, Katakana, dan juga Kanji. 3. Perbedaan ragam bahasa Bahasa Jepang memiliki keragaman bahasa yang lebih banyak dibandingkan dengan bahsa Indonesia. Dalam bahasa Jepang dikenal adanya tingkatan dalam penggunaan bahasa. Yaa mudahnya, seperti yang ada dalam bahasa Jawa. Kalian tentu tahu kan kalau bahasa Jawa itu memiliki tingkatan bahasa saat digunakan? Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua berbeda dengan bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya. Nah kira – kra seperti itu juga halnya dengan bahasa jepang. Berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak mengenal tingkatan dalam penggunaan bahasa. Walaupun memang bahasa Indonesia mengenal bahasa formal dan bahasa tidak formal. 4. Perbedaan Struktur Kalimat Masih ingat kan pelajaran bahasa Indonesia saat Sekolah Dasar mengenai susunan kalimat? Dalam bahasa Indonesia kita membuat kalimat dengan struktur Subjek + Predikat + Objek. Hal tersebut berbeda dengan bahasa Jepang yang dalam penyusunan kalimatnya menggunakan struktur Subjek + Objek + Predikat. Untuk lebih mudahnya kita akan melihat melalui contoh berikut. Dalam bahasa Indonesia Saya Subjek membuat Predikat blog Objek. Dalam bahasa jepang watashi wa Saya=Subjek burogu Blog=Objek o tsukuru Membuat=Predikat. Paham kan perbedaan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dalam struktur kalimat? 5. Perbedaan gabungan kata Perbedaan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia lainnya adalah galam hal gabungan kata. Sama seperti dalam bahasa Inggris, gabungan kata dalam bahasa jepang menggunakan sistem menerangkan – diterangkan. Hal tersebut berbeda dengan bahasa Indonesia yang menggunakan sistem gabungan kata diterangkan menerangkan. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia kita menggunakan gabungan kata “kertas putih”, sedangkan dalam bahasa jepang akan digunakan gabngan kata “shiroi kami” putih kertas. Hal ini tidak terlalu sulit dan tidak akan menjadi maasalah yang berartio pada saat kalian mulai mempelajari bahasa jepang. Satu hal yang harus kalian perhatikan adalah saat menggabungkan 2 kata benda. Karena penggabungan 2 kata benda tersebut harus ditambah dengan partikel “no”. Demikianlah beberapa perbedaan antara bahasa jepang dengan bahasa Indonesia. Semoga dengan mengetahui hal – hal yang sudah diuraikan di atas, kamu bisa lebih tertarik dan lebih mudah dalam mempelajari bahasa jepang. Mempelajari suatu bahasa yang sama sekali asing dengan kita memang membutuhkan waktu dan tenaga. Tetapi jika kalian benar – benar memiliki niat untuk bisa menguasai bahasa jepang, tentu kalian akan berhasil. Jadi, jangan pernah menyerah dalam berusaha menggapai apa yang kalian inginkan. Aplaagi hal ini berkaitan dengan masa depan kalian nantinya.

1 Perbedaan rumpun bahasa. Beberapa bahasa di dunia ini memiliki rumpun yang sama, misalnya antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Bahasa yang memiliki rumpun yang sama biasanya memiliki banyak sekali kemiripan. Untuk bahasa Indonesia dan bahasa jepang hal ini tidak terjadi, karena memang kedua bahasa tersebut berasal dari rumpun yang

Perbandinganmereka menghasilkan pengamatan yang sangat menarik. Kesamaan antara Budaya Jepang dan Cina. Ada banyak kesamaan antara budaya dan kehidupan orang-orang di kedua negara tetangga ini. Diharapkan, kesamaan ini lebih mudah terlihat oleh pengamat dari negara ketiga, dibandingkan dengan orang yang termasuk salah satu dari mereka.

Mungkinpost berikut saya akan share persamaan kanji jepang dengan hanzi tradisional. Berikut beberapa kanji/hanzi yang sama dan memiliki arti sama: 1. 来年 ( tahun depan) Dalam mandarin, hanzi ini dibaca Láinián. Dalam jepang, kanji ini dibaca Rainen. 2. 料理 ( masakan) Dalam mandarin, hanzi ini dibaca Liàolǐ.

PilihBahasa Indonesia; Jepang; Romaji; Contoh Kalimat. Kata : kesetaraan, persamaan, kesamaan, keseragaman J Study adalah sebuah media yang memberikan informasi tentang materi belajar bahasa dan budaya jepang. Adapun materi yang akan kami bahasa pada website ini adalah tata bahasa, kosakata, huruf, bahasa jepang untuk bisnis dan JLPT quiz.
Tabelperbedaan dan persamaan penjajahan Belanda dengan penjajahan Jepang. SD Tabel perbedaan dan persamaan penjajahan Belanda dengan penjajahan Jepang. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 9. 0. ciri fisik manusia pra-aksara di indonesia berikut! 1. memiliki kemampuan berdiri dan berjalan dengan tegak 2. memiliki tinggi
KalauIndonesia warna merah dan putihnya sama-sama persegi panjang, sedangkan bendera jepang warna merahnya berbentuk bulat. Gempa. Persamaan dua Negara ini selanjutnya adalah gempa bumi. Indonesia dan jepang cukup sering terkena guncangan gempa bumi. Yang paling diingat oleh seluruh dunia adalah kejadian gempa luar biasa yang menyebabkan
.
  • f3drroylwy.pages.dev/239
  • f3drroylwy.pages.dev/653
  • f3drroylwy.pages.dev/290
  • f3drroylwy.pages.dev/778
  • f3drroylwy.pages.dev/288
  • f3drroylwy.pages.dev/590
  • f3drroylwy.pages.dev/886
  • f3drroylwy.pages.dev/722
  • f3drroylwy.pages.dev/194
  • f3drroylwy.pages.dev/781
  • f3drroylwy.pages.dev/427
  • f3drroylwy.pages.dev/711
  • f3drroylwy.pages.dev/810
  • f3drroylwy.pages.dev/541
  • f3drroylwy.pages.dev/671
  • persamaan bahasa indonesia dan jepang